Panasonic Holding PHK Ribuan Karyawannya, Kemenperin: Persaingan Semakin Ketat
JAKARTA,quickq会员免费分享 DISWAY.ID --Menyusul kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang terjadi di Panasonic Holdings, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa utilisasi industri elektronik saat ini memang sedang berada pada level yang rendah, yakni 50,64 persen pada triwulan I tahun 2025.
Menurut Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, jumlah tersebut diketahui lebih rendah apabila dibandingkan dengan masa pandemi Covid-19, dimana utilisasi sektor industri elektronik mencapai 75,6 persen.
“Persaingan global di sektor elektronik semakin ketat,” ucap Febri kepada Disway di Jakarta, pada Senin 12 Mei 2025.
BACA JUGA:Kemenperin Soal Panasonic Holdings PHK Ribuan Karyawannya: Tidak Terjadi di Indonesia
BACA JUGA:TNI AD Selidiki Mengapa Warga Sipil Bisa Masuk Area Pemusnahan Amunisi di Garut
Menurut Febri, kondisi ini sendiri adalah sebuah peringatan bagi seluruh pelaku industri dan para karyawan untuk terus beradaptasi dan melakukan transformasi agar tetap kompetitif.
“Persaingan global di sektor elektronik semakin ketat. Ini adalah peringatan bahwa transformasi teknologi, peningkatan produktivitas, dan efisiensi operasional adalah kunci untuk bertahan hidup,” pungkas Febri.
Oleh karena itulah, Febri mengungkapkan bahwa Pemerintah melalui Kemenperin terus berupaya mendorong peningkatan produktivitas industri elektronik melalui berbagai program, mulai dari pemberian insentif, pelatihan tenaga kerja industri, hingga penguatan ekosistem manufaktur berbasis teknologi tinggi.
“Menjaga investasi elektronika yang ada di Indonesia serta menarik investasi baru itu juga menjadi fokus pemerintah,” tegas Febri.
Selain itu, Febri juga menyebutkan bahwa Asia Tenggara, termasuk Indonesia, kini menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi global.
BACA JUGA:Kadispenad: 13 Korban Ledakan Amunisi di Garut Dibawa ke RSUD Pameungpeuk
BACA JUGA:Kementan Optimis Beras Indonesia Bakal Melimpah, Produksi Tertinggi di ASEAN
Oleh karena itu, menjaga stabilitas industri dan mendorong daya saing menjadi agenda prioritas pemerintah.
Sebagai langkah konkret, Kemenperin terus berupaya mendorong peningkatan produktivitas industri elektronik melalui berbagai program, mulai dari pemberian insentif, pelatihan tenaga kerja industri, hingga penguatan ekosistem manufaktur berbasis teknologi tinggi.
- 1
- 2
- »
相关文章:
- 7 Rekomendasi Menu Diet Ringan untuk Penderita Gastritis
- Objek Wisata di China Pasang Pengatur Waktu di Toilet Wanita
- Menkeu Sri Mulyani: Pemerintah Tambah Anggaran Bantuan Beras Sebesar Rp 8 Triliun
- 国外插画留学院校推荐
- Utamakan Kenyamanan dan Keselamatan, LRT Jabodebek Pastikan Semua Kereta Siap Beroperasi
- 墨尔本大学景观建筑排名情况如何?
- Terapi Stem Cell Bisa Obati Berbagai Penyakit Kronis, Apa Saja?
- Bawaslu Minta MK Segera Putuskan Batas Usia Capres
- BYD Seal Terbaru, Harga Naik Jadi Rp750 Juta
- Polda Metro Jaya Bakal Panggil Pemotor Konvoi Bawa Bendera Khilafah di Cawang
相关推荐:
- Centra Initiative Sebut Penanganan Kasus Agus Buntung Inklusif dan Partisipatif
- Sawah Dijadikan TPU COVID, Petani Rorotan Protes ke Anies: 'Yang Hidup ini Lebih Penting'
- 艺术生留学日本条件需要满足哪些?
- Hukum Akikah Bersamaan dengan Qurban, Bolehkah dalam Islam?
- PKS Puji Pidato Perdana Prabowo Sebagai Presiden, Nilainya 99 Persen, Benar
- Honda Tak Mau FOMO Bikin Mobil Listrik, 'Cuma Menyumbang 20 Persen'
- 日本艺术类院校留学条件有哪些?
- 数字媒体技术留学去哪个国家比较好?
- Ratna Dituntut 6 Tahun Penjara
- Depresi hingga Suicidal Thought 'Hantui' Gen Z Indonesia