SRC Transformasi Toko Kelontong Jadi Pilar Ekonomi Kerakyatan
Ekosistem toko kelontong modern di Indonesia terus berkembang pesat seiring perjalanan 17 tahun Sampoerna Retail Community(SRC). Sejak berdiri, SRC konsisten menjadi katalis transformasi sektor UMKM toko kelontong, membentuk ekosistem usaha kecil yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing tinggi.
Perayaan ulang tahun ke-17 SRC yang digelar di Jakarta pada Senin (19/5/2025) mengusung semangat gerakan #SatuTujuan untuk #JadiLebihBaik. Perayaan ini tak hanya menjadi ajang selebrasi, tetapi juga momentum memperkuat sinergi antara UMKM, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan untuk membangun ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), Romulus Sutanto, menegaskan bahwa perjalanan panjang SRC mencerminkan kekuatan strategis toko kelontong dalam mendukung perekonomian nasional. Ia menyebut, kolaborasi dan inovasi menjadi kunci dalam membangun UMKM yang berdaya saing.
“Dampak dari perjalanan panjang SRC tidak hanya tercermin dalam cerita sukses para pemilik toko kelontong, tetapi juga terbukanya lapangan kerja, meningkatnya pendapatan masyarakat, dan berputarnya roda perekonomian lokal. Lebih dari sekadar jaringan usaha, ekosistem SRC telah menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan yang memperkuat daya saing melalui pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Romulus.
Baca Juga: Tantangan UMKM Hadapi Kesulitan Akses Pembiayaan dan Literasi Keuangan Terjawab Lewat Program Ini
Saat ini, SRC membina lebih dari 250 ribu toko kelontong yang tersebar di seluruh Indonesia. Dampaknya meluas, tidak hanya dirasakan pemilik toko, tetapi juga keluarga, masyarakat sekitar, hingga menopang stabilitas ekonomi nasional.
Transformasi SRC dibangun secara bertahap. Mulai dari pelatihan dan pendampingan kepada pemilik toko, pembentukan identitas visual yang seragam, penguatan distribusi melalui jaringan Mitra SRC, hingga digitalisasi lewat aplikasi AYO by SRC.
Romulus menjelaskan, “Transformasi ini dilakukan dengan matang dan terencana. Pertama, SRC membangun pondasi komunitas dengan pelatihan dan pendampingan yang memperkuat pengetahuan bisnis pemilik toko. Kedua, SRC menghadirkan identitas visual yang seragam dan profesional, menciptakan citra baru toko kelontong yang lebih modern. Ketiga, sistem distribusi diperkuat melalui kemitraan dengan Mitra SRC yang menjamin pasokan barang secara efisien. Keempat, teknologi diperkenalkan melalui aplikasi AYO by SRC yang menjadi jembatan digital antara pemilik toko, pemasok, dan konsumen.”
Aplikasi AYO by SRCmenjadi pusat kendali bisnis yang menggantikan metode manual. Melalui aplikasi ini, pemilik toko dapat melakukan pemesanan, pencatatan penjualan, hingga manajemen stok. Aplikasi ini juga dilengkapi fitur unggulan seperti Pojok Bayar, Pojok Untung, dan Pembiayaan.
Baca Juga: Mendag Sebut Platform AI Bantu UMKM Akses Informasi Ekspor
Pojok Bayarmenghadirkan layanan pembayaran digital seperti token listrik, pulsa, hingga iuran BPJS. Pojok Untungmembuka peluang usaha baru dengan menjadi mitra bisnis, sementara fitur Pembiayaanmenyediakan akses modal bagi toko kelontong untuk berekspansi.
“Ekosistem SRC hadir bukan sekadar sebagai pendamping, tetapi sebagai kekuatan yang mendorong transformasi ekonomi dari akar rumput. Melalui program Pojok Lokal, SRC membuka akses pasar bagi produk UMKM dan memperkuat perputaran roda ekonomi di tingkat komunitas. Lebih dari itu, SRC menjadi motor penggerak yang menjaga keberlangsungan usaha kecil, menciptakan peluang kerja, serta mendorong inklusi ekonomi yang berkelanjutan,” kata Romulus.
Sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto tentang pembangunan ekonomi yang berpihak pada rakyat, SRC menunjukkan bahwa keberpihakan terhadap pelaku usaha kecil bukan sekadar narasi, melainkan langkah strategis. Di usia ke-17, SRC menegaskan posisinya sebagai fondasi penting dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
相关文章:
- 7 Makanan yang Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Telur
- Sampai Kapan Libur Imlek 2025 dan Cuti Bersama? Catat Tanggalnya Berikut
- Kalender Februari 2025 Lengkap Tanggal Merah, Ada Long Weekend?
- Perpres Resmi Diteken, Pelantikan Kepala Daerah Serentak Dilaksanakan Pada 20 Februari
- Viral Peternak Buang Susu karena Industri Pilih Susu Impor, Kementan Turun Tangan
- Dirjen Pajak Resmi Terbitkan Aturan PPh Karyawan, Simak Syarat dan Ketentuannya
- Kadin Sambut Baik Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Anindya: Ini Program yang Luar Biasa
- Istana: Yang Menganggu itu Premannya, Bukan Ormasnya
- Bacaan Niat Puasa Rajab, Bulan Istimewa di Hadapan Allah SWT
- Komdigi Luncurkan Regulasi Layanan Pos Komersial, Kadin Berikan Respon Positif
相关推荐:
- Kiai Said Said Aqil Siradj Dukung Penguatan Pancasila Melalui Peran BPIP: Mari Kita Perjuangkan!
- Mendagri Bakal Ungkap Pemda Mampu Tak Mau Bantu Sekolah Swasta
- Prabowo Berniat Singkirkan Menteri yang Tak Kerja untuk Rakyat, Mensos Bilang Begini
- Cabor MMA Potensial Mendunia, Dukungan Pemerintah Diharapkan Lebih Optimal
- Aplikasi Pemerintah Rentan Disusupi Pemain Judi Online, BSSN: 1200 Sistem Harus Dilakukan Perbaikan
- Prabowo Bertemu dengan JK di Istana, Bahas Apa?
- OJK Gandeng AO PNM dalam Program SICANTIKS untuk Perkuat Literasi Keuangan Syariah
- Prabowo: Ciri Khas Negara Gagal Tercermin dari Tentara dan Polisinya Gagal!
- Jangan Tertukar, Ini Beda Kencing Batu dan Batu Ginjal
- Prabowo Berniat Singkirkan Menteri yang Tak Kerja untuk Rakyat, Mensos Bilang Begini
- Ini Menu Sarapan Diet Nia Ramadhani, Pangkas BB Hingga 28 Kg
- Bertarung di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil Pengin Banget Dipanggil 'Bang Emil'
- Jangan Santap 7 Makanan Ini Bersamaan dengan Pisang
- Jelang Pilkada 2024, Jokowi Naikkan Tunjangan Insentif Pegawai KPU Sebesar 50 Persen
- Pemerintah Siap Patuhi Putusan MK soal UU Cipta Kerja, Supratman Lapor Prabowo
- AEI Ajak Emiten Tak Takut Perubahan, 'Dunia Tak Akan Semakin Mudah'
- ICP Melemah, Pertamina Akui Berdampak ke Bisnis Hulu
- Shell Alihkan Kepemilikan SPBU di RI, Bahlil: Jadi Apa Pengaruhnya?
- 2025建筑学高校世界排名榜单!
- Kostum Debat Cawapres: Formal, Gaya Anime, Sampai Pencinta Alam