Pengamat Kebijakan Publik: Terbitnya HGB Pagar Laut Tak Mungkin Tanpa Libatkan Banyak Pihak
JAKARTA,quickq苹果版用不了啦 DISWAY.ID - Pagar laut di wilayah Tangerang diduga melibatkan banyak pihak.
Hal itu ditengarai oleh Pakar Kebijakan Publik.
Bahkan, data terbaru juga mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 263 bidang Hak Guna Bangunan (HGB) di kawasan tersebut, termasuk milik perusahaan-perusahaan besar seperti PT Intan Agung Makmur dan PT Cahaya Inti Sentosa, serta beberapa bidang yang dipegang perseorangan.
Hal ini tentunya menjadi pertanyaan besar yang harus dijawab oleh pemerintah, terutama oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
BACA JUGA:Nelayan Cerita Kondisi Laut Sebelum Adanya Polemik SHGB dan Pagar Misterius di Pesisir Tangerang
“Penerbitan HGB di atas laut ini tidak mungkin dilakukan tanpa melibatkan sejumlah pihak,” ujar Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, ketika dihubungi oleh Disway pada Jumat 24 Januari 2025.
Menurut Achmad, jika sertifikat tersebut diterbitkan di atas laut, maka langkah yang seharusnya diambil adalah pembatalan segera, bukan menunda-nunda dengan dalih koordinasi.
“Pernyataannya tentang perlunya koordinasi untuk mengevaluasi legalitas sertifikat menunjukkan pendekatan yang lambat dan tidak tegas,” pungkas Achmad.
BACA JUGA:Nusron Ungkap Kondisi Before After HGB Pagar Laut di Surabaya-Sidoarjo Bisa Terbit: Dulunya Tambak
Pasalnya, pemasangan pagar laut tidak hanya merugikan nelayan, tetapi juga menimbulkan kerusakan ekologis yang signifikan.
Dalam hal ini, akses ke laut bagi masyarakat pesisir adalah sumber kehidupan mereka.
Pembatasan ini memaksa mereka kehilangan mata pencaharian, sementara konflik sosial muncul akibat ketimpangan akses ke sumber daya alam.
BACA JUGA:Menteri ATR/BPN Nusron: Penerbitan SHGB dan SHM Pagar Laut di Pesisir Tangerang Cacat Prosedur
“Dari perspektif lingkungan, material pagar, termasuk bambu dan lainnya, mengganggu ekosistem laut. Perubahan pola migrasi ikan, akumulasi limbah, hingga hilangnya habitat biota laut adalah sebagian kecil dari dampak ekologis yang terjadi,” jelas Achmad.
- 1
- 2
- »
下一篇:Banyak Mall Terus Tumbuh, Menko Airlangga Ungkap Potensinya untuk Perekonomian Indonesia
相关文章:
- 2025年美国设计学院排名汇总
- Bagaimana Hukum Berpuasa bagi Orang yang Sudah Sangat Tua?
- 帕森斯设计学院研究生申请攻略
- Sebentar Lagi Bebas, Vanessa Angel Ingin Lakukan Perawatan
- Kebijakan Menhub Disebut Pengurus Bus AKAP Gak Jelas!
- Lowongan Kerja Langka, Antartika Butuh Petugas Kantor Pos Baru
- 摄影专业大学排名靠前的院校有哪些?
- Kak Seto Desak Pemerintah Cabut Penghargaan Depok Kota Ramah Anak
- 2025年全球环境设计专业大学排名
- Keistimewaan 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan dan Amalan yang Dianjurkan
相关推荐:
- PPRO Rombak Direksi! Dyah Rahadyannie Pimpin Sebagai Dirut Baru
- 平面设计出国留学,你想选哪所院校?
- Dangdutan di Kala Pandemi, Bang Haji Akan Diperiksa Polisi
- Ciuman di 12 Titik Ini, Bakal Buat Pria Mabuk Kepayang
- Per 1 Desember 2024, Ditjen Imigrasi Sudah Terapkan Penerbitan E
- Gugatan Ditolak, Habis ini Mau Ngapain Lagi Prabowo?
- Beda Tradisi Salat Tarawih NU dan Muhammadiyah
- Gugatan Ditolak, Habis ini Mau Ngapain Lagi Prabowo?
- Imbas Corona, Gubernur Anies Tebas APBD 2020, Anggaran PNS Juga Kena...
- Pemerintah Perketat Aturan Anak Main Medsos, Menkomdigi Bicara Soal Sanksi
- Laba Tumbuh Double Digit, BSI Perluas Market Share
- Ibu Kota Pindah, Aset Negara di Jakarta Dilirik Asing
- Sofyan Basir Tak Hadiri Panggilan KPK
- Wamenekraf Ibaratkan Bandung Sebagai Rahim Bagi Kreatifitas
- 3 Resep Jamur Crispy yang Kriuk dan Gurih, Bikin Nagih
- KPK Panggil 2 Vice Presiden BUMN terkait Proses KSU dan Akuisisi PT Jembatan Nusantara
- Soal Kurikulum Merdeka, Mendikti Saintek Satryo: Lanjutkan yang Sudah Baik, yang Belum Diperbaiki
- Wamenekraf Tekankan Pentingnya Perlindungan Data Terhadap Layanan Keuangan
- Bacaan Niat Puasa Rajab, Bulan Istimewa di Hadapan Allah SWT
- Pak Anies, Bu Mega Juga Gak Setuju Tuh, Monas Punya Aturan Katanya...